Kau bagaikan residu
Dalam persamaan stokastikku
Kau ibarat peluh yang muncul dari pori
Deras mengucur saat berlari
Kau semacam minyak jelantah
Yang menjelajah jadi kolesterol dalam darah
Kehadiranmu adalah keniscayaan
Lantas mengapa pintumu ketam-mengetam?
Tuesday, May 10, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Cieee Fikru :)
ReplyDeletecc : http://bit.ly/lwTkzJ
ReplyDelete